Contoh
Koloid: STYROFOAM
Styrofoam adalah salah
satu jenis plastik golongan 6 yang terbuat dari polisterin dan gas. Istilah teknis styrofoam adalah foamed polyesterene (FPS).
Bahan dasarnya adalah polistirena, yang merupakan plastik sangat ringan, kaku,
tembus cahaya, dan murah. Hanya saja, kelemahannya adalah sifatnya yang rapuh.
Untuk menambah
kekuatannya dicampurkan senyawa butadiena yang merupakan karet sintetis.
Penambahan butadiena inilah yang menyebabkan polistirena tidak jernih lagi dan
berubah warna menjadi putih susu. Selain itu , untuk meningkatkan
kelenturannya, ditambahkan juga zat plasticiser, seperti
dioktilptalat (DOP), butil hidroksi toluena (BHT), atau n-butil stearat.
Sedangkan istilah foamed
berasal dari proses pembuatannya, yang salah satu tahapnya adalah peniupan,
untuk membentuk struktur sel. Dalam proses peniupan ini digunakan gas chlorofluorocarbon
(CFC).
Cabang
ilmu kimia yang diaplikasikan dalam industri pembuatan styrofoam adalah
penerapan konsep sistem koloid. Dimana, dalam styrofoam ini ada 2 (dua) fase
zat yang bercampur menjadi satu.
Partikel-partikel yang bercampur tidak dapat diamati dengan mata telanjang, melainkan
harus menggunakan suatu alat bantu yang berupa mikroskop ultra. Dalam hal ini
fase zat yang terdispersi adalah zat gas dan zat padat sebagai medium
pendispersinya. Pada pencampuran dua zat yang berbeda fase ini tidak terjadi
pengendapan. Sehingga konsep sistem koloid ini
sangat tepat digunakan dalam industri pembuatan styrofoam.
1.
Mengapa
styrofoam termasuk koloid?
Koloid adalah
suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel
zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang
dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana di
antara campuran homogen dan heterogen terdapat
sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan
homogen menjadi heterogen. Ukuran
partikel koloid berkisar antara 1-100 nm (10-7 – 10-5 cm). Sedangkan styrofoam
sendiri merupakan campuran heterogen berukuran koloid dengan fase terdispersi gas. Styrofoam
mempunyai fase terdispersi CO2 dan udara, serta medium pendispersi
polistirena. Pada styrofoam ini ada 2 (dua) fase zat yang
bercampur menjadi satu. Dalam
hal ini fase zat yang terdispersi adalah zat gas dan zat padat sebagai medium
pendispersinya. Maka dari itu styrofoam bisa dikatan sebagai salah satu
contoh koloid.
2.
Koloid
jenis apa?
Styrofoam merupakan koloid jenis buih
padat. Koloid jenis buih padat adalah
sistem kolid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium pendisperasi
zat padat, jenis koloid ini dapat berupa batu apung dan karet
busa. Bahan
styrofoam termasuk buih padat dengan fase terdispersi gas (CO2,
udara) dan medium pendispersi padat (polistirena).
3.
Bagaimana
cara pembuatannya?
Proses Pembuatan Styrofoam Styrofoam
atau foamed polysterene (FPS) yang ringan dan paktis ini masuk dalam kategori
jenis plastik. Sytrofoam dibuat dari monomer stirena melalui polimerisasi
suspensi pada tekanan dan suhu tertentu, selanjutnya dilakukan pemanasan untuk
melunakkan resin dan me-nguapkan sisa blowing agent. Bahan dasar yang digunakan
adalah 90-95% polysterenedan 5-10%gas seperti n-butana atau n-pentana.
Polysterene yang berciri khas ringan, kaku,tembus cahaya, rapuh dan murah.
Bahan yang lebih dikenal sebagai
gabus ini memang praktis, ringan,relatif tahan bocor dan bisa menjaga suhu
makanan dengan baik.Inilah yang membuat bahan ini amat disukai dan banyak
dipakai,termasuk dalam industri makanan instan. Namun bahan ini sebenarnya tak
kalah berbahaya dengan plastik.Karena sifatnya yang rapuh maka polistiren
dicampur seng dan senyawa butadien. Hal ini menyebabkan polis tiren kehilangan
sifat jernihnya dan berubah warna menjadi putih susu.
Kemudian untuk kelenturannya,ditambahkan zat
plasticier seperti dioktilptalat(DOP), butil hidroksi toluene (BHT),atau n
butyl stearat. Kandungan zat pada proses terakhir inilah menurut penelitian
kimia LIPI dapat memicu timbulnya kanker dan penurunan daya pikir anak. Kemudian
proses pembuatannya ditiup dengan blowing agent yaitu gaschlorofluorocarbon
(CFC), sehingga membentuk buih(foam).
Sumber:
terimakasih sudah berbagi info ini
BalasHapusberita timnas indonesia